Langsung ke konten utama

 MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Oleh Nur Widayanti, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 9

SMP Islam Arridho Kota Depok

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi

A.      Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan  sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak,  serta Visi Guru Penggerak.

 MODUL 1.1 Filosofi Pendidikan Nasional KHD

Tujuan dari Pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak.

 Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak anak agar dapat memperbaiki laku nya hidup dan tumbuh nya kekuatan kodrat anak

 MODUL 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Nilai Guru Penggerak

Berpihak pada Murid, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, dan Inovatif

 

Peran Guru Penggerak

Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Mendorong Kolaborasi

Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Menggerakkan Komunitas Praktisi

 

 MODUL 1.3 Visi Guru Penggerak

Visi Guru Penggerak hendaknya menuntun anak untuk mencapai kodrat alam dan zamannya yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila dimana guru dapat mencapai visi tersebut dengan pendekatan IA.

 

Inkuiri Apresiatif merupakan salah satu pendekatan kolaboratif dalam melakukan sebuah perubahan yang berlandaskan dengan kekuatan dengan prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dengan tahapan BAGJA.

1.       Buat pertanyaan

2.       Ambil pertanyaan

3.       Gali impian

4.       Jabarkan rencana

5.       Atur eksekusi

 

MODUL 1.4 Budaya Positif

 

Budaya Positif  merupakan implementasi dari nilai-nilai kebajikan universal yang telah menjadi sebuah pembiasaan-pembiasaan positif agar terciptanya rasa aman dan nyaman. Adanya budaya positif dalam lingkungan sekolah bertujuan untuk menjadikan murid lebih mandiri dan bertanggung jawab.

 

KETERKAITAN ANTAR MODUL

Menjadi seorang guru penggerak hendaknya mampu menciptakan sebuah pembelajaran berpusat kepada murid dengan memahami kodrat alam dan kodrat zaman mereka. Selain itu, seorang guru penggerak hendkanya mampu menerepkan nilai-nilai dan perannya sebagai seorang guru penggerak untuk dapat merumuskan visi guru penggerak. Visi seorang guru penggerak dapat dicapai dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA. Melalui tahapan BAGJA inilah akan memunculkan pembiasaan-pembiasaan positif yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati. Pembiasa-pembiasan inilah yang disebut Budaya Positif dimana bertujuan untuk mendorong murid menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.

 

B.   B. Buatlah sebuah refleksi dari pemahaman Anda atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

C.     C.Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol,  teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

Disiplin Positif

Bertujuan menanamkan motivasi kepada murid untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.

Teori Kontrol

Teori kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai.

Teori Motivasi

Motivasi Eksternal

Untuk menghindari ketidaknyamanan/ hukuman

Untuk mendapatkan imbalan/penghargaan

Motivasi Internal

Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percayai.

Hukuman dan Penghargaan

Alfie Kohn menyatakan penghargaan maupun hukuman adalah cara-cara mengontrol perilaku sesorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya.

Posisi Kontrol Guru

Penghukum

Pembuat rasa bersalah

Teman

Pemantau

Manajer

Kebutuhan Dasar Manusia

Bertahan hidup

Kasih sayang dan rasa diterima

Penguasaan

Kebebasan

Kesenangan

Keyakinan Kelas

Keyakinan kelas/sekolah disusun untuk mencapai nilai-nilai kebajikan universal.

Segitiga Restitusi

Menstabilkan identitas

Validasi tindakan yang salah

Menanyakan keyakinan

 

Hal-hal menarik dan diluar dugaan saya:

Hal yang menarik selama memelajari modul 1.4, saya dulu beranggapan bahwa penghargaan itu penting dan dapat menjadi pamacu murid untuk menjadi lebih baik, namun pada kenyataannya pemberian penghargaan banyak dampak yang kurang baik untuk murid itu sendiri. Penghargaan sesungguhnya ialah tindakan belajar itu sendiri.

 

D.    D. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?

·         Perlunya keterlibatan langsung dengan murid/ warga sekolah untuk menciptakan budaya positif di sekolah/sekolah. Bermula dari penyusunan keyakinan kelas/sekolah secara bersama demi terwujudanya lingkungan yang nyaman, aman dan positif.

·         Ternyata posisi kontrol yang saya lakukan selama ini masih dalam tahap  pembuat rasa bersalah, teman, dan pemantau. Saya masih perlu lagi untuk mencapai posisi kontrol sebagai manajer ketika dihadapkan dengan permasalahan disiplin positif.


E.       E. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Pengalaman baru dalam memelajari modul ini yaitu ketika menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah terkait disiplin positif

 

 F.       Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

Perasaaan saya ketika melakukan tahapan segitiga restitusi secara penuh yaitu saya merasa antusias dan bahagia karena say dapat melihat kemampuan anak untuk menyelesaikan secara mandiri terkait permasalahan dispilin positif yang mereka hadapi.

 G. Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

Pengalaman yang sudah baik di lingkungan kelas / sekolah saya diantaranya adanya sebuah keyakinan kelas meskipun tidak secara tertulis, selain iti nilai-nilai kebajikan sudah tersusun pada visi/misi sekolah. Terkait budaya positif sudah ada meskipun belum maksimal.

Adapun hal yang perlu dierbaiki yaitu untuk mengubah posisi kontol ke tahap manajer

Pada umumnya posisi kontro masih dalam tahap pembuat rasa bersalah, teman dan pemantau.

 H. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini,  posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?

Posisi kontrol yang sering saya lakukan sebelum mempelajari modul ini yaitu posisi pembuat rasa bersalah, teman, dan pemantau. Perasaaan yang saya rasakan saat itu saya merasa yang benar dengan segala tindakan yang saya lakukan.

Setelah mempelajari modul ini, saya semakin tersadar bahawa ada posisi kontrol yang saya lakukan akan berujung ke identitas gagal. Dari sisnilah saya mencoba belajar dan mengimplementasikan posisi kontrol sebagai manajer secara konsisten untuk mencapai dari tujuan restitusi itu sendiri yangitu menciptakan murid yang mandiri dan bertanggungjawab.

 

 I. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga   restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?

Tanpa disadari saya ternyata telah menerapkan Segitiga Restitusi meskipun tidak secara penuh tahapan yang saya lakukan. Saya cenderung tidak melakasanakan tahapan menayakan keyakinan namun hanya menerapkan tahapan menstabilkan identitas dan validasi tindakan yang salah.

 J. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

Selain konsep-konsep yang ada pada modul 1.4 ini, hal terpenting untuk mewujudkan adanaya Budaya Positif di kelas/sekolah yaitu perlunya KOLABORATIF dan KOMUNIKASI. Pada dasarnya budaya positif akan terjalin ketika adanya kolaboratif dan komunikasi dalam ekosistem lingkungan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH LOKASI UPACARA DI ISTANA MERDEKA

 Pada Tahun 2023 Istana merdeka mengundang warga masyarakat untuk menyaksikan UPACARA PENGIBARAN dan PENURUNAN secara langsung, dengan cara mendaftar di https://pandang.istanapresiden.go.id/ pada tanggal 5 Agustus 2023. Sebanyak 16000 undangan terdiri dari 8000 PENGIBARAN dan 8000 PENURUNAN. Agar mengetahui posisi duduk peserta bisa melihat Denah lokasi perblok sebagai berikut : 

Kalender pendidikan 2025-2026 Jawa barat

DENAH LOKASI Sanghyang Indah Spa Resort